Sunday, July 11, 2010

TENTANG KEUTAMAAN SEDEKAH........




Diriwayatkan, sesungguhnya Abdul'l-Lah bin Mubarak masuk ke kota Kufah dengan tujuan melakukan ibadah haji. Di situ ia melihat seorang wanita sedang membersihkan bulu itik. Dalam hatinya timbul dugaan bahawa itik itu sudah menjadi bangkai, lalu ia bertanya padanya...maka wanita itu menjawab,

"Ya, itik ini memang sudah menjadi bangkai dan aku ingin memakannya bersama keluargaku."

Abdu'l-Lah bin Mubarak berkata,

"Sesungguhnya Allah telah mengharamkan memakan bangkai."

Jawab wanita itu,

"Sungguh aku mempunyai anak-anak kecil, dan sudah tiga hari ini aku tidak menjumpai sesuatu yang dapat mereka makan."

Mendengar ucapan wanita itu, Abdu'l-Lah bin Mubarak pergi mengambil keledainya yang memuatkan makanan, pakaian dan perbekalan untuk pergi beribadah haji, lalu dibawanya ke rumah wanita itu. Diketuknya pintu rumah wanita itu, dan setelah dibuka..., ia berkata padanya,

"Ambillah keledai ini dan juga seluruh muatan yang ada padanya."

Kemudian ia pun pulang ke negerinya.

Selesai sudah musim haji dan pada suatu Subuh, secara kebetulan ia bertemu dengan rombongan haji sekotanya. Maka berbondong-bondonglah manusia untuk menghormati dan mengucapkan selamat atas kepulangan mereka dari menunaikan ibadah haji. Lalu ia pun berkata kepada mereka,

"Sesungguhnya aku tidak jadi melakukan ibadah haji tahun ini, kerana perbekalanku habis sebelum sampai ke tujuan."

Salah seorang di antara jemaah haji itu berkata...,

"Subha'l-Lah, bukankah aku telah menitipkan perbelanjaanku padamu, dan kita semua pergi bersama-sama?"

Yang lain berkata...,

"Bukankah kamu telah memberi minum padaku di tempat anu....?"

Yang lain menyambung...,

"Bukankah kamu telah membelikan untukku anu dan anu....?"

Abdu'l-Lah bin Mubarak menjawab, "Aku tidak mengerti semua yang kalian katakan itu."

Ketika tidur di waktu malam, ia bermimpi bertemu dengan orang yang berkata padanya.

"Hai Abdu'l-Lah! Sesungguhnya Allah telah menerima sedekahmu dan mengutus Malaikat menurut bentuk wajahmu, lalu melakukan haji sebagai ganti dirimu oleh sebab sedekahmu yang kamu keluarkan dengan keikhlasan hati dan kejujuran hatimu."

Wa'l-Lahu A'lam.


- dipetik dari kitab Penawar Kegundahan Hati, Asy-Syaikh Abdul Majid al-'Adawly -