kala berat kau ungkapkan
selamat tinggal dari bibirmu
aku tahu....
hatimu sendiri tidak merelakan
malahan turut sama menangisi
juga turut sama terluka
betapa dalamnya hirisan perpisahan itu.
pun....
aku terima segalanya
ungkapku...usah disalahkan
pada perpisahan yang datang
tetapi kesali pada detik-detik itu
yang telah menemukan kita
pada suara yang tidak berwajah
pada kata-kata yang tiada bernoktah.
andai perpisahan dulu tidak menjadi nyata
kita berterusan memadu kasih
mencipta bahagia mencorak rumahtangga
bersama permata mencahayakan mahligai
mengharap kekal sinarnya hingga ke sumbu hayat.
hari ini....
aku akan lebih terluka
malahan mungkin juga akan terlebih parahnya
kala bertahun menyemai kasih
kala berpurnama menyubur cinta
rupanya setiamu tidak bersamaku
rupanya sayangmu tidak hanya untukku
katamu...pintu hatimu telah diketuk lagi
dan kau ingin membukanya dengan izinku
bagi membenarkan 'dia' bertamu
berteduh kasih di mahligai cintamu
yang dulunya hanya buatku
juga dulunya hanya buat zuriatmu
katamu lagi....
mahligai cintamu begitu luas
dan tak mungkin akan jadi begitu sempit
lautan sayangmu begitu dalam
dan tak mungkin akan jadi surut
lantaran kehadiran seorang 'dia'
.
.
.
syukur....
bukan aku di tempatnya disisimu......!
arief maher
12hb julai 2010
shah alam
